Lemang



Lemang merupakan makanan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang. Gulungan daun bambu berisi tepung beras dicampur santan kelapa ini kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang. Lemang lebih nikmat disantap hangat-hangat.


Cara mengonsumsi lemang berbeda-beda dari daerah ke daerah. Ada yang senang menikmatinya dengan cara manis (ditambah selai, kinca, serikaya) atau dengan cara asin (rendang, telur, dan lauk-pauk lainnya), atau ada juga yang memakannya dengan buah-buahan seperti durian.
Lemang dijadikan makanan perayaan oleh suku Dayak yang disajikan pada pesta-pesta adat mereka. Bagi suku Melayu, lemang biasa disantap saat hari raya Idul Fitri atau Idul Adha. Ulun Lampung di sebelah pesisir menjadi lemang sebagai penganan Lebaran dan kue adat. Orang Minangkabau juga menyukai lemang, bahkan kota seperti Tebing Tinggi dikenal dengan julukan "Kota Lemang". Lemang juga merupakan makanan orang asli Negrito yang ada di Kelantan.

Masakan Khas Pesisir Barat Lampung

Bebat adalah sejenis keladi. Untuk pastinya lihat saja gambar di atas. Batang bebat menyerupai talas, tetapi tidak mempunyai umbi, dan pertumbuhannya tidak sebesar talas. Bebat umumnya tumbuh di tanah yang basah, di rawa-rawa, di pinggir sungai, di tempat-tempat yang tanahnya gembur. Ciri khas dari tumbuhan ini adalah daunnya yang tidak basah terkena air dan batangnya berwarna agak putih.



Daun bebat atau keladi ini merupakan salah satu bahan sayuran yang biasa dijadikan masakan oleh masyarakat Krui, pesisir barat, baik dimasak sebagai gulai, yang dikenal sebagai gulai bebat, bisa juga dibuat sejenis pepesan yang dikenal sebagai Pandap/Babutuk.
Gulai bebat dibuat dari daun bebat yang masih kuncup (lihat gambar dibawah), sedangkan pandap/babutuk terbuat dari daun bebat yang masih muda yang sudah mekar. Daun bebat yang masih kuncup bertekstur lembut sehingga mudah hancur atau robek,  Itulah sebabnya daun bebat yang digulai hancur lebur menyerupai bubur, tidak lagi berbentuk daun.



Untuk membuat gulai bebat diperlukan bumbu-bumbu seperti kunyit (porsinya lebih banyak ini gunanya untuk menghilangkan rasa Gatal atau Mekhidek ketika dimakan, bisa juga ditambah beberapa biji pinang (buah), cabe (uyah/sia lalak), garam (uyah/sia buku),  dan bumbu dapur (Babukha)  lainnya , kemudian dimasak selama berjam-jam bahkan terkadang lebih dari setengah hari lamanya, dibiarkan Mendidih dengan api yang terus membara hingga daun bebat hancur menjadi seperti bubur, kemudian terakhir diberi santan kelapa (Taboh Katok) untuk membuat kuahnya dan biarkan sampai matang.



Gulai bebat akan lebih enak bila dicampur dengan daun pakis (Paku) dan petai (Petakh tuha), dan dibubuhi (tikhancah) ikan kering (iwa nyangu). Gulai bebat bisa tahan dua hingga tiga hari asal dipanaskan dengan baik, dan cenderung semakin lama semakin enak terasa. Sebagian orang mengatakan gulai bebat yang dipanaskan kembali terasa lebih sedap.
________________________________________________________________________________

Sedangkan daun bebat yang sudah mekar bila dimasak akan menjadi agak kenyal dan tidak mudah robek, inilah yang biasa dibuat Pandap/babutuk, dengan ditambahkan parutan kelapa dan bumbu rempah-rempah (Babukha), dan ikan yang dihaluskan sebagai pelengkap yang ada ditengah-tengahnya.

 Pandap/babutuk adalah makanan/masakan khas tradisional Krui, Pesisir Barat, dan Bengkulu, yang berakar sejak jaman nenek moyang, purbakala. Namun kini  Pandap/babutuk mulai meredup, mulai tidak popular lagi, kalah bersaing dengan makanan-makanan modern yang banyak dijual di restoran dan mini market. Kalau dahulu banyak penjaja  Pandap/babutuk keliling setiap hari, kini sudah jarang. Makanan ini sekarang sudah agak sulit dicari, kendati belum tergolong langka. Jangan berharap Anda akan menemui makanan ini di restoran atau di warung-warung makan di Krui.





 Pandap/babutuk adalah makanan penyerta nasi atau dianggap sebagai bagian dari lauk-pauk. Namun oleh sebagian orang, kadang-kadang makanan ini juga disantap dengan sendirinya, tanpa nasi. Bagi yang suka, menyantap makanan ini tanpa nasi memberi sensasi rasa yang lebih tajam di lidah.
Cara membuatnya cukup sederhana: parutan kelapa yang sudah diberi bumbu dan potongan ikan, dibungkus  dengan beberapa lembar daun bebat (5 sampai 10 lembar), kemudian dibungkus (Tisimpok) dengan beberapa lapis daun pisang (Bulungni Punti), dan diikat dengan tali serat rami, kemudian direbus selama berjam-jam sampai matang.



Catatan:
Bagi yang tidak bisa memasaknya atau belum ahli jangan coba-coba karena akan menimbulkan rasa gatal di tenggorokan ketika dimakan..

Rendang

Untuk kali ini saya akan memperkenalkan makanan khas asli Sumatra barat yakni Rendang, Makanan khas yang satu ini berasal dari Sumatra barat,makanan ini juga tidak hanya digemari di Indonesia saja, bahkan diluar negara indonesiapun banyak yang menyukainya.
                          
Cara Membuat Rendang Daging Sapi Khas Padang
Wajar saja apabila makanan yang satu ini digemari sampai warga luar Indonesia, karena rendang adalah salah satu makanan yang lezat tidak hanya dari daging sapinya saja akan tetapi bumbu atau kuah dari rendang tersebut yang gurih dan lezat yang dapat memanjakan lidah kita dengan kelezatan  tersebut

Wajik


Wajik adalah salah satu makanan tradisional yang ada di Indonesia yang terbuat dari bahan dasar beras ketan putih yang dipadukan dengan gula